Selasa, 09 Februari 2016

...

Aku tahu, sudah waktunya hati ini mengucapkan perpisahan sejak pertama kali memasuki kawasan kafe yang ramai itu.

Entah aku, atau kamu, sudah saatnya menciptakan bahagianya masing-masing.

Aku dengan pilihanku, dan kamu dengan pilihan masa depanmu.

Banyak hal yang aku sadari dari pertemuan 120 menit itu.

Degup jantungku sudah tidak sekencang dulu.

Denyut nadiku sudah tak sederas dulu.

Posisi dudukku sudah tak segelisah dulu.

Tapi satu hal yang pasti, banyak kata-kata yang ingin terucap dari mulut kita tapi raga tak kuasa membuka. Demi hati seseorang agar tidak terluka.

Aku masih menyadari sorot matamu yang sesekali memandangku ketika aku tertawa, bercerita, dan bertanya. Beberapa juga meneliti bagaimana keadaanya sekarang. Pertanyaan kecilpun aku artikan sebagai bentuk bahasa penuh rahasia dibalik sebuah kalimat tanya, “itu baju gamis atau bukan?”

Terlalu banyak kalimat tanya yang membutuhkan jawaban. Terlalu banyak kata yang menuntut ingin dijadikan sebuah susunan. Pada akhirnya, terlalu banyak alasan yang membuat kita tetap diam.

Diam dengan memandang dan saling berkata, semoga bahagia :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar